Keadaan topografis Kota Palangka Raya dapat dibedakan dalam 2 (dua) tipe yaitu daerah dataran dan daerah berbukit. Daerah berbukit pada umumnya terdapat di bagian utara Wilayah Kota Palangka Raya dengan ketinggian mencapai > 75 m dari permukaan laut, dengan titik tertinggi terdapat di daerah Bukit Tangkiling. Untuk lebih jelasnya ketinggian Kota Palangka Raya di atas Permukaan Laut dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
B. Kemiringan Lereng
Wilayah Kota Palangka Raya bentukan bentang alam atau morfologi yang memiliki kondisi datar hingga landai dan tidak dijumpai perbukitan tajam melainkan perbukitan halus (tanpa ada perbukitan curam) dengan Tingkat kemiringan lahan di daerah berbukit kurang dari 40%. Sedangkan daerah dataran terdapat di bagian selatan Wilayah Kota Palangka Raya yang terdiri dari dataran rendah dan rawa, dengan ketinggian kurang dari 40 m dari permukaan laut dengan kemiringan 0 – 8%.
D. Geologi
Untuk kondisi geologi permukaan, yaitu kondisi geologi yang terkait dengan kondisi geologi tanah atau batuan yang ada di bagian permukaan serta sebarannya, baik lateral maupun vertical hingga kedalaman batuan dasar dan sifat-sifat keteknikan tanah/batu. Struktur geologi umum pada wilayah Kota Palangka Raya, terdiri dari: batuan terbentuk dari endapan permukaan (Qa) batuan sedimen (TQd), dan batuan Plutonik (Kgr). Tabel berikut ini menjelaskan rincian masing-masing batuan tersebut.
C. Hidrologi
E. Jenis Dan Struktur Tanah
- Air Permukaan
Air permukaan yang ada di wilayah Kota Palangka Raya sebagian besar merupakan air permukaan dari sungai. Sungai yang melintasi wilayah Kota Palangka Raya, yaitu Rungan/Kahayan dan sungai Sabangau, serta sungai-sungai kecil yang masih dalam cakupan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan. Seluruh wilayah Kota Palangka Raya adalah wilayah yang posisinya berada pada DAS Kahayan. Hingga saat sekarang pemanfaatan air baku bagi kepentingan kebutuhan air bersih/air minum seluruhnya di pasok dari air permukaan atau air sungai, terutama sungai Kahayan.
- Air Tanah
Cakupan air tanah terdiri dari air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal adalah air tanah yang umumnya digunakan oleh masyarakat sebagai sumber air bersih berupa sumur timba atau sumur pompa, baik pompa tangan maupun pompa tenaga listrik. Secara umum rata-rata kedalaman sumur yang tersebar di sebagian masyarakat Kota Palangka Raya, terutama di daerah terbangun PPK dan Sub PPK, yaitu rata-rata minimal pada kedalaman sumur 2 meter dan maksimum 5 meter sudah di peroleh air sumur pada masa musim penghujan. Dan pada masa musim penghujan rata-rata pada kedalaman sumur minimal 5 m hingga maksimal 7 meter dapat diperoleh air sumur.
E. Jenis Dan Struktur Tanah
Jenis tanah yang ada di wilayah Kota Palangka Raya juga mengikuti pola kondisi topografinya. Di bagian selatan, jenis tanah yang dominan adalah tanah Gambut dan tanah Aluvial, terutama pada bagian selatan Kota Palangka Raya dengan kondisi drainase yang kurang bagus. Sedangkan jenis tanah yang ada di sebelah utara wilayah Kota Palangka Raya didominasi oleh tanah podsolik merah kuning, podsol dan alluvial. Pada daerah-daerah pinggir sungai umumnya didominasi oleh tanah aluvial yang berasal dari endapan sungai. Di wilayah Kota Palangka Raya terdapat tiga sungai/anak sungai besar, yaitu Sungai Kahayan, Sungai Rungan dan Sungai Sabangau. Untuk persebaran dan luasan jenis tanah setiap wilayah kecamatan, dapat dilihat pada pada tabel berikut ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar